Rabu, 02 Mei 2018

Penerapan CSR


Pada kali ini saya akan sedikit menjelaskan mengenai Penerapan CSR pada suatu perusahaan PT Pelabuhan Indonesia III (PERSERO)


PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) adalah merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai kewajiban ikut berperan serta menunjang program pemerintah dalam rangka melaksanakan program Kemitraan untuk mendorong dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi Usaha Kecil.
penerapan CSR dalam perusahaan PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero), menyatakan jika turut aktif dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat”. Berdasarkan hal ini maka PT Pelabuhan Indonesia menerbitkan peraturan yang lebih khusus yaitu Peraturan Menteri (PERMEN) Nomor PER 07/MBU/05/2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL). Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) inilah yang menjadi bentuk dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Program Kemitraan sendiri adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat (people) yang berada di sekitar wilayah perusahaan untuk meningkatkan kemampuan, mitra Binaan agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemberian sebagian keuntungan (profit) dalam bentuk pinjaman dan atau hibah. Dengan program ini diharapkan terjadinya peningkatan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Mitra Binaan untuk berkarya dengan prakarsa sendiri.
Tujuan dari program kemitraan sendiri yaitu untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang dan berkeadilan, menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Mitra Binaan menjadi usaha yang tangguh dan mandiri, meningkatkan peran Mitra Binaan dalam pembangunan daerah, pembangunan nasional, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Bagi PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero), pelaksanaan program Bina Lingkungan bermanfaat untuk dapat memberikan kontribusi positif dalam pembentukan corporate image dan opini masyarakat terhadap eksistensi perusahaan, sehingga dalam jangka panjang dapat tercipta iklim yang kondusif terhadap kegiatan usaha dan pengamanan aset perusahaan. Ruang lingkup Program Bina Lingkungan yaitu bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, bantuan Sosial Kemasyarakatan Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan.

Rabu, 21 Maret 2018

Analisis visi dan misi




Apa itu visi dan Misi ?

Visi adalah sebuah gambaran tentang masa depan dimana sebuah organisasi akan berada. Visi juga menjelaskan yang akan terjadi atau dicapai oleh sebuah organisasi pada masa depan itu dan harus menjelaskan mengapa akan terjadi seperti itu. Menurut Wibisono (2006) visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.
Misi adalah yang menjabarkan esensi dari niat organisasi dan menjelaskan kapan, dimana dan bagaimana mereka akan merealisasikan visimereka. Menurut Wibisono (2006) misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.

     Kriteria visi yang baik :
-          Visi merupakan tujuan utama
-          Visi di tuliskan hanya dengan satu kalimat yang jelas, sarat informasi dan fokus pada tujuan
-          Visi merupakan keinginan terbesar sebuah perusahaan, instansi atau organisasi

Kriteria misi yang baik :
-          Misi boleh dituliskan dengan beberapa kalimat
   Misi berisi rangkaianaksi yang akan dilakukan oleh perusahaan, universitas, organisasi, maupun instansi dalam mencapai visi atau mimpi utamanya


PT SINAR SOSRO

Berdirinya PT. Sinar Sosro
Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru. Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling.
Pada tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi pabrik pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia.

VISI :
  PT Sinar Sosro adalah Menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai tambah untuk semua pihak terkait. Dengan salah satu misinya adalah Membangun merek Sosro sebagai merek yang alami, berkualitas, & unggul.

MISI :
  Meningkatkan jaringan distribusi baik ( Nasional atau Internasional) dengan memasarkan produk baru di bidang minuman.

ANALISA
Menurut saya visi pada PT sosro sudah membuat visi yang cukup jelas, dapat dilihat pada pernyataan bahwa PT sosro ingin menjadikan perusahaan minuman kelas dunia dan membangun merk sosro menjadi yang berkualitas dan unggul, dari visi pertama tersebut sudah telihat bahwa PT sosro mempunyai perencanaan yang cukup komitmen pada keunggulan perusahaannya. Pada visi tersebut sudah memenuhi kriteria visi yang baik karena ditulis dengan menggunakan kalimat yang cukup jelas dan fokus pada tujuannya, perusahaan tersebut juga memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk bisa  dikenal dan mencapai minuman kelas dunia dan menjadikan produk yang berkualitas. Terlihat pada visi tersebut bahwa PT sosro memiliki pencapaian dalam waktu jangka panjang sehingga perusahaan tersebut dapat terus berkemba.
Pada misinya tersbut juga telihat bahwa tindakan yang membantu untuk mewujudkan visinya tersebut yaitu ”Meningkatkan jaringan distribusi baik (Nasional atau Internasional) dengan memasarkan produk baru di bidang minuman” telihat pada visi misi tersebut saling berkaitan untuk mewujudkan agar PT sosro dapat menjadikan minuman kelas dunia baik di nasional maupun internasional .


PT YAKULT PERSADA

       Pada tahun 1930, Dr Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakeri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang paling tahan terhadap cairan pencernaan seperti asam lambung dan cairan empedu sehingga bisa sampai ke usus halus dalam keadaan hidup. Dia kemudian menjadi orang pertama yang berhasil memperkuat dan budaya strain lactobacillus, yang sekarang dikenal sebagai Lactobasilus Casei Shirota Strai
       Lactobasilus sendiri berarti batang, sedangkan Casei berati keju dan Shirota Strain adalah penemunya. Dr Shirota, bersama dengan relawan kemudian mengembangkan sebuah produk minuman yang diberi nama Yakult. Pusat penelitian Yakult didirikan ada tahun 1967. Terdapat 300 tenaga ahli yang melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia. Pusat penelitian ini bernama Yakult Central Institute for Microbiological Researh yang berlokasi di Jepang.

    Tujuan Perusahaan        :
-          Meraih profit dan benefit perusahaan dengan menjadi pelopor Probiotik minuman sehat untuk keluarga dengan mengoptimumkan untuk pemeliharaan usus, melalui tenaga kerja dan karyawan yang memiliki komitmen terhadapperusahaan dan lingkungan.
-          Memberikan komitmen kepada konsumen untuk tetap mempertahankan misi tersebut dengan mengintegrasikan semua aspek perusahaan.

    Visi Perusahaan       Mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna untuk meningkatkan kesehatan manusia.
    Misi Perusahaan      :Sebagai Pelopor Prebiotik minuman Yakult yang sehat yang membantu dalam menjaga usus

Analisis
Pada visi PT Yakult terlihat memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan untuk mencapai perkembangan dengan menjadi pelopor Probiotik minuman sehat untuk keluarga dengan mengoptimumkan untuk pemeliharaan usus, melalui tenaga kerja dan karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan dan lingkungan serta memiliki teknolgi yang canggih. Visi yang diberikan juga cukup jelas pada fokusnya dan keinginan terbesar perusahaan yakult ada untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pada misinya memiliki upaya dalam mendukung visinya yaitu “sebagai pelopor prebiotik minuman yakult yang sehat dan membantu dalam menjaga usus”. Terlihat antara visi dan misinya tersebut sama sama ingin meningkatkan kesehatan masyarakat dan saling berkaitan


Garuda Food
Misi
·         Kami adalah perusahaan pembawa perubahan yang menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuh kembangkan.

Visi
·         Perusahaan makanan dan minuman terdepan di Indonesia

FILOSOFI PERUSAHAAN
1. Nilai-nilai kemanusiaan
2. Etika bisnis
 3. Persatuan melalui keharmonisan
 4. Cepat dan unggul dalam inovasi
5. Bekerja cerdas dalam budaya pembelajaran

Analisis
Menurut saya terlihat pada visi tersebut Garuda Food mempunyai perencanaan yang cukup fokus pada sasaran, walaupun visi tersebut kurang menggambarkan untuk pencapaian jangka panjang karena terlihat paa kalimat yang hanya inggin menjadi terdepan di indonesia tetapi tidak berkembang.
Pada misi, kurang terlihat untuk mewujudkan visi tersebut dalam misi terdapat kalimat perusahaan pembawa perubahan yang artinya akan selalu berkembang tetapi kurang sesuai dengan yang di gambarkan visinya yang hanya ingin menjadi yang terdepan di indonesia saja.




Sumber :

http://www.garudafood.com

http://www.yakult.co.id/

http://www.sinarsosro.id/

Rabu, 14 Maret 2018

Proses Bisnis dan Analisisnya


Studi kasus pengembangan proses bisnis pada perusahaan susu kedelai "XYZ"

PENDAHULUAN 
Latar belakang masalah

Proses bisnis yang berjalan dalam organisasi semakin hari selalu berkembang. Dalam hal ini, organisasi tidak bisa hanya mengandalkan pemrosesan secara tradisional. Oleh karena itu, pengembangan sistem informasi merupakan suatu keharusan bagi suatu organisasi dalam menjalankan suatu bisnisnya. Suatu perusahaan ketika menggunakan pemrosesan dengan cara manual masalah pertama yang di hadapinya adalah besarnya pembiayaan yang harus di keluarkan oleh perusahaan. Penerapan sistem organisasi di suatu organisasi merupakan salah satu cara untuk memenangkan sebuah persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi yang harus di kelola dengan tepat, sehingga menyediakan informasi yang mendukung kegiatan operasional.
Dalam kasus, perusahaan susu kedelai “XYZ” merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minuman. Perusahaan tersebut menjalankan usaha bisnisnya sudah sekitar 3 tahun, namun perkembangan bisnisnya tidak sesuai penataan. Dan ditambah dengan pengelolaan proses bisnis yang kurang memadai mengakibatkan banyak keluhan. Yaitu, pelanggan dan para karyawan. Semua proses masih dijalankan secara manual. Masalah yang sering di alami, yaitu perncatatan data penjualan sering terjadi kesalahan dalam perhitungn jumlah total bayar, pencatatan daftar harga masih dalam buku sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk mencari harga yang di inginkan, data stok sering tidak sesuai dengan stok yang ada di gudang, dan sulitnya dalam pembuatan laporan karena nota dan catatan penjualan dan catatan data penjualan tidak di arsip dengan baik dan benar.

TEORI


Menurut Gunasekaran dan Kobu (2002) proses bisnis didefinisikan sebagai sebuah kumpulan relasi pekerjaan yang bersama-sama menghasilkan nilai untuk pelanggan Terdapat berbagai cara mengklasifikasikan proses bisnis. Salah satu cara adalah TOPP Program, yang mengelompokkan proses bisnis menjadi:
a. Proses Utama (Primary processes) Proses-proses yang menghasilkan nilai dalam perusahaan mulai dari penerimaan material dari supplier sampai aktivitas di pihak pelanggan.
b. Proses Pendukung (Support processes) Proses-proses yang tidak langsung menghasilkan nilai tetapi diperlukan untuk mendukung proses utama.
c. Proses Pengembangan (Development processes) Proses-proses untuk meningkatkan kinerja rantai nilai dengan proses utama dan pendukung.

Menurut whitten (2001) dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis ada 3 tahap besar yaitu
1.      Identifikasi masalah
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kegiatan-kegiatan pada setiap fungsi perusahaan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya.
2.      Tahap analisa setiap kegiatan dalam proses bisnis
Analisa pada setiap kegiatan dalam proses bisnis perusahaan dari segi waktu, bootlenecks, biaya untuk mengidentifikasikan dampak setiap kegiatan dalam menciptakan atau menambah nilai bisnis.
3.      Tahap perancangan proses bisnis yang baru
Perancangan proses bisnis yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam menambah nilai proses bisnis perusahaan.


ANALISIS

Apabila di analisis dengan fakta yang ada, perusahaan kedelai “XYZ”, bahwa perusahaan tersebut harus berani mengubah mindset atau pola pikir dari tradisional dengan suatu gagasan yang lebih maju, dan gagasan untuk menjadi lebih maju tersebut juga harus dijadikan suatu tradisi dalam perusahaan tersebut. Pada perusahaan susu kedelai “XYZ” tersebut juga harus memikirkan upaya sebagai peluang-peluang yang unik dan menghasilkan kreativitas, supaya dapat meningkatkan nilai pelanggan yang merupakan suatu kunci bagi setiap rencana bisnis yang dilakukan. Dan berdasarkan 3 tahap rekayasa bisnis menurut  whitten (2001), pada kasus diatas belum melakukan perancangan proses yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi, karena masih menggunakan cara manual sehingga kurang bisa bersing dalam dunia bisnis yang semakin ketat.

KESIMPULAN 

Dapat disimpulkan dari kasus di atas bahwa Pengelolaan data informasi yang lebih baik akan membuat perusahaan mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan yang bekerja dalam bidangnya. Maka dari itu, tujuan dari sistem informasi secara umum adalah sebagai dasar agar perusahaan mengerti dan mengetahui sampai manakah kemajuan sebuah perusahaan mampu berjalan dalam bidang bisnisnya.







Daftar pustaka
https://googleweblight.com diakses pada Jumat, 23 Desember 2016
Wimpertiwi, D., Sasongko, H, A., & Kurniawan, A. (2014), "Studi kasus perusahaan susu kedelai "XYZ". Journal Entrepreneurship Centre, vol. 5, No. 2, November 2014