Studi kasus pengembangan proses bisnis pada perusahaan susu kedelai "XYZ"
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Proses bisnis yang
berjalan dalam organisasi semakin hari selalu berkembang. Dalam hal ini, organisasi tidak bisa hanya mengandalkan pemrosesan secara tradisional. Oleh
karena itu, pengembangan sistem informasi merupakan suatu keharusan bagi suatu
organisasi dalam menjalankan suatu bisnisnya. Suatu perusahaan ketika
menggunakan pemrosesan dengan cara manual masalah pertama yang di hadapinya adalah
besarnya pembiayaan yang harus di keluarkan oleh perusahaan. Penerapan sistem
organisasi di suatu organisasi merupakan salah satu cara untuk memenangkan
sebuah persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi yang harus di
kelola dengan tepat, sehingga menyediakan informasi yang mendukung kegiatan
operasional.
Dalam kasus, perusahaan
susu kedelai “XYZ” merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
minuman. Perusahaan tersebut menjalankan usaha bisnisnya sudah sekitar 3 tahun,
namun perkembangan bisnisnya tidak sesuai penataan. Dan ditambah dengan
pengelolaan proses bisnis yang kurang memadai mengakibatkan banyak keluhan. Yaitu,
pelanggan dan para karyawan. Semua proses masih dijalankan secara manual.
Masalah yang sering di alami, yaitu perncatatan data penjualan sering terjadi
kesalahan dalam perhitungn jumlah total bayar, pencatatan daftar harga masih
dalam buku sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk mencari harga yang di
inginkan, data stok sering tidak sesuai dengan stok yang ada di gudang, dan
sulitnya dalam pembuatan laporan karena nota dan catatan penjualan dan catatan
data penjualan tidak di arsip dengan baik dan benar.
TEORI
Menurut Gunasekaran dan Kobu (2002) proses bisnis didefinisikan sebagai
sebuah kumpulan relasi pekerjaan yang bersama-sama menghasilkan nilai untuk
pelanggan Terdapat berbagai cara mengklasifikasikan proses bisnis. Salah satu
cara adalah TOPP Program, yang mengelompokkan proses bisnis menjadi:
a. Proses Utama (Primary processes) Proses-proses
yang menghasilkan nilai dalam perusahaan mulai dari penerimaan material dari
supplier sampai aktivitas di pihak pelanggan.
b. Proses
Pendukung (Support processes) Proses-proses yang tidak langsung menghasilkan
nilai tetapi diperlukan untuk mendukung proses utama.
c. Proses Pengembangan (Development processes)
Proses-proses untuk meningkatkan kinerja rantai nilai dengan proses utama dan
pendukung.
Menurut whitten (2001) dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis
ada 3 tahap besar yaitu
1.
Identifikasi
masalah
Pada
tahap ini dilakukan identifikasi kegiatan-kegiatan pada setiap fungsi
perusahaan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan proses
bisnisnya.
2.
Tahap
analisa setiap kegiatan dalam proses bisnis
Analisa
pada setiap kegiatan dalam proses bisnis perusahaan dari segi waktu,
bootlenecks, biaya untuk mengidentifikasikan dampak setiap kegiatan dalam
menciptakan atau menambah nilai bisnis.
3.
Tahap
perancangan proses bisnis yang baru
Perancangan
proses bisnis yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam menambah
nilai proses bisnis perusahaan.
ANALISIS
Apabila di analisis dengan fakta yang ada, perusahaan kedelai “XYZ”, bahwa
perusahaan tersebut harus berani mengubah mindset atau pola pikir dari
tradisional dengan suatu gagasan yang lebih maju, dan gagasan untuk menjadi
lebih maju tersebut juga harus dijadikan suatu tradisi dalam perusahaan
tersebut. Pada perusahaan susu kedelai “XYZ” tersebut juga harus memikirkan
upaya sebagai peluang-peluang yang unik dan menghasilkan kreativitas, supaya
dapat meningkatkan nilai pelanggan yang merupakan suatu kunci bagi setiap
rencana bisnis yang dilakukan. Dan berdasarkan 3 tahap rekayasa bisnis menurut whitten (2001), pada kasus diatas belum melakukan perancangan proses yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi, karena masih menggunakan cara manual sehingga kurang bisa bersing dalam dunia bisnis yang semakin ketat.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari kasus di atas bahwa Pengelolaan data informasi yang lebih baik akan membuat
perusahaan mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan yang bekerja dalam
bidangnya. Maka dari itu, tujuan dari sistem informasi secara umum adalah
sebagai dasar agar perusahaan mengerti dan mengetahui sampai manakah kemajuan
sebuah perusahaan mampu berjalan dalam bidang bisnisnya.
Daftar pustaka
https://googleweblight.com diakses pada Jumat, 23 Desember 2016
Wimpertiwi, D., Sasongko, H, A., & Kurniawan, A. (2014), "Studi kasus perusahaan susu kedelai "XYZ". Journal Entrepreneurship Centre, vol. 5, No. 2, November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar