Rabu, 14 Maret 2018

Proses Bisnis dan Analisisnya


Studi kasus pengembangan proses bisnis pada perusahaan susu kedelai "XYZ"

PENDAHULUAN 
Latar belakang masalah

Proses bisnis yang berjalan dalam organisasi semakin hari selalu berkembang. Dalam hal ini, organisasi tidak bisa hanya mengandalkan pemrosesan secara tradisional. Oleh karena itu, pengembangan sistem informasi merupakan suatu keharusan bagi suatu organisasi dalam menjalankan suatu bisnisnya. Suatu perusahaan ketika menggunakan pemrosesan dengan cara manual masalah pertama yang di hadapinya adalah besarnya pembiayaan yang harus di keluarkan oleh perusahaan. Penerapan sistem organisasi di suatu organisasi merupakan salah satu cara untuk memenangkan sebuah persaingan yang semakin ketat dan menjadikan informasi yang harus di kelola dengan tepat, sehingga menyediakan informasi yang mendukung kegiatan operasional.
Dalam kasus, perusahaan susu kedelai “XYZ” merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minuman. Perusahaan tersebut menjalankan usaha bisnisnya sudah sekitar 3 tahun, namun perkembangan bisnisnya tidak sesuai penataan. Dan ditambah dengan pengelolaan proses bisnis yang kurang memadai mengakibatkan banyak keluhan. Yaitu, pelanggan dan para karyawan. Semua proses masih dijalankan secara manual. Masalah yang sering di alami, yaitu perncatatan data penjualan sering terjadi kesalahan dalam perhitungn jumlah total bayar, pencatatan daftar harga masih dalam buku sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk mencari harga yang di inginkan, data stok sering tidak sesuai dengan stok yang ada di gudang, dan sulitnya dalam pembuatan laporan karena nota dan catatan penjualan dan catatan data penjualan tidak di arsip dengan baik dan benar.

TEORI


Menurut Gunasekaran dan Kobu (2002) proses bisnis didefinisikan sebagai sebuah kumpulan relasi pekerjaan yang bersama-sama menghasilkan nilai untuk pelanggan Terdapat berbagai cara mengklasifikasikan proses bisnis. Salah satu cara adalah TOPP Program, yang mengelompokkan proses bisnis menjadi:
a. Proses Utama (Primary processes) Proses-proses yang menghasilkan nilai dalam perusahaan mulai dari penerimaan material dari supplier sampai aktivitas di pihak pelanggan.
b. Proses Pendukung (Support processes) Proses-proses yang tidak langsung menghasilkan nilai tetapi diperlukan untuk mendukung proses utama.
c. Proses Pengembangan (Development processes) Proses-proses untuk meningkatkan kinerja rantai nilai dengan proses utama dan pendukung.

Menurut whitten (2001) dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis ada 3 tahap besar yaitu
1.      Identifikasi masalah
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kegiatan-kegiatan pada setiap fungsi perusahaan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya.
2.      Tahap analisa setiap kegiatan dalam proses bisnis
Analisa pada setiap kegiatan dalam proses bisnis perusahaan dari segi waktu, bootlenecks, biaya untuk mengidentifikasikan dampak setiap kegiatan dalam menciptakan atau menambah nilai bisnis.
3.      Tahap perancangan proses bisnis yang baru
Perancangan proses bisnis yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam menambah nilai proses bisnis perusahaan.


ANALISIS

Apabila di analisis dengan fakta yang ada, perusahaan kedelai “XYZ”, bahwa perusahaan tersebut harus berani mengubah mindset atau pola pikir dari tradisional dengan suatu gagasan yang lebih maju, dan gagasan untuk menjadi lebih maju tersebut juga harus dijadikan suatu tradisi dalam perusahaan tersebut. Pada perusahaan susu kedelai “XYZ” tersebut juga harus memikirkan upaya sebagai peluang-peluang yang unik dan menghasilkan kreativitas, supaya dapat meningkatkan nilai pelanggan yang merupakan suatu kunci bagi setiap rencana bisnis yang dilakukan. Dan berdasarkan 3 tahap rekayasa bisnis menurut  whitten (2001), pada kasus diatas belum melakukan perancangan proses yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi, karena masih menggunakan cara manual sehingga kurang bisa bersing dalam dunia bisnis yang semakin ketat.

KESIMPULAN 

Dapat disimpulkan dari kasus di atas bahwa Pengelolaan data informasi yang lebih baik akan membuat perusahaan mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan yang bekerja dalam bidangnya. Maka dari itu, tujuan dari sistem informasi secara umum adalah sebagai dasar agar perusahaan mengerti dan mengetahui sampai manakah kemajuan sebuah perusahaan mampu berjalan dalam bidang bisnisnya.







Daftar pustaka
https://googleweblight.com diakses pada Jumat, 23 Desember 2016
Wimpertiwi, D., Sasongko, H, A., & Kurniawan, A. (2014), "Studi kasus perusahaan susu kedelai "XYZ". Journal Entrepreneurship Centre, vol. 5, No. 2, November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar